Selasa, 09 Desember 2014

Topi Datuk (Saluak Datuak) Di Minangkabau


Jika Anda berwisata ke ranah Minang (Sumatera Barat, Indonesia) tentunya sangat familiar dengan santapan makanan yang sangat enak seperti rendang, gulai tambunsu, dendeng batokok, gulai cubadak, dan lainnya. Rumah Gadang sebagai rumah kebanggaan penduduk dengan atap berupa tanduk kerbau. Namun ada keunikan lainnya yang perlu Anda ketahui. Topi Datuak.. Ya Topi Datuak..!!
Topi Datuk (Saluak Datuak) Jika kita mendengar kata topi tentu yang terlintas oleh kita adalah penutup kepala atau aksesoris fashion. Namun Topi Datuk memiliki makna lebih dari sekedar penutup kepala dan juga aksesoris.
Topi Datuak dibuat oleh kain yang berbentuk seperti lekukan otak manusia. Tentunya pembuatan topi datuak ini syarat dengan nilai budaya Minangkau itu sendiri.
Topi Datuak hanya boleh digunakan oleh Datuak yaitu pemimpin adat. Sebagai seorang pemimpin, Datuak harus memiliki pemikiran yang cerdas dan bijaksana. Itulah sebabnya mengapa Topi Datuak ini dibuat dengan adanya lekukan seperti otak manusia.

Peran Datuak dalam membina lingkungan keluarga ini di kiaskan dalam sebuah pantun:
Kaluak paku kacang balimbiang
Tampuruang lenggang-lenggangkan
Bao manurun ka Saruaso
Tanamlah siriah jo ureknyo
Anak di pangku kamanakan dibimbiang
Urang kampuang dipatenggangkan
Tenggang nagari jan binaso
Tenggang sarato jo adaiknyo
Terjemahannya
Lekuk pakis kacang belimbing
Tempurung lenggang – lenggangkan
Bawa menurun ke Saruaso
Tanamlah sirih dengan uratnya
Anak di pangku keponakan dibimbing,
Orang kampung di pertenggangkan
Tenggang nagari jangan binasa
Tenggang serta dengan adatnya.
Ini adalah terjemanahan tersuratnya. Sedangkan pesan yang tersirat dalam pantun ini adalah, bahwa Datuak itu di tengah keluarganya, tidak hanya mendidik dan mengasuh keluarga atau anak kandungnya saja. Tapi juga dia juga harus membimbing keluarga besar yang ada dalam kaumnya atau sukunya yang di lambangkan dengan kamanakan atau keponakan.
Tentunya pemakaian Topi Datuak sendiri tidak digunakan setiap hari, apalagi di zaman sekarang. Topi Datuak lebih sering digunakan pada acara adat, seperti pengangkatan penghulu, pernikahan, dan sebagainya. Selain Datuak, lelaki Minang juga menggunakan Topi Datuak saat menikah dengan design yang lebih modern.
Busana Muslim Bukittinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar